Resensi Buku Never Let Me Go
Penulis : Kazuo
Ishiguro
Penerbit : Faber
and Faber
Tebal Halaman :
288
Kota Terbit :
Inggris
Tahun Terbit : 2005
Kejadian ini bertempat di sebuah
sekolah asrama fiksi bernama Hailsham yang ada di East Sussex,
Inggris. Ini dijelaskan dari cara aneh para guru—disebut sebagai
"wali/pengasuh"—memperlakukan murid-muridnya, yang berkali-kali memberitahu
para murid bahwa menjaga kesehatan diri itu sangat penting; yang menegaskan
Hailsham bukan sekolah berasrama yang normal. Akhirnya, mengungkapkan kepada
pembaca dan pada para siswa bahwa anak-anak itu adalah manusia kloningan yang
dibuat untuk menyediakan organ tubuh vital cadangan untuk manusia non-kloning
("normal"). Para siswa tidak diajarkan keterampilan untuk hidup,
meskipun guru mendorong siswa untuk menghasilkan berbagai bentuk seni dan puisi. Karya seni terbaik dipilih oleh seorang wanita
yang hanya dikenal sebagai "Madame", yang membawa semua karya seni
itu. Para siswa percaya wanita itu menyimpan karya seni mereka di sebuah galeri
rahasia meskipun itu tidak pernah dibicarakan oleh para pengasuh.
Tiga karakter utama—Ruth,
Tommy dan Kathy—menjalin persahabatan akrab. Sejak usia muda, Kathy tampaknya
mengundurkan diri dan menjadi pengamat pasif dari orang lain dan
pilihan-pilihan yang mereka inginkan, daripada melakukan untuk dirinya sendiri.
Tommy, anak yang terisolasi yang berjuang untuk menjadi kreatif, seringkali
jadi sasaran anak-anak pengganggu. Sementara Ruth, meskipun adalah seorang
ekstrovert dengan opini-opini kuat yang membuatnya menjadi pusat kegiatan
sosialisasi dalam kelompoknya, dia tidak percaya diri seperti anggapan orang
padanya. Di awal cerita, Kathy mulai menaruh minat pada Tommy, memperhatikan
Tommy ketika anak itu dijahili anak lain, dan mengobrol dengannya di samping
kolam.
Meskipun ada ikatan tumbuh
antara Kathy dan Tommy, hubungan mereka tidak jadi nyata secara fisik.
Sebaliknya, di kemudian hari, Ruth dan Tommy menjalin sebuah hubungan seksual,
seperti yang dilakukan beberapa siswa. Pada satu titik, mereka putus, dan Kathy
memutuskan untuk memulai hubungan pacaran dengan Tommy, dengan siswa-siswa lain
melihatnya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Tapi Ruth meminta Kathy untuk
bicara pada Tommy dengan tujuan memperbaiki keadaan antara Ruth sendiri dengan
Tommy. Jadi alih-alih melanjutkan hubungan dengan Tommy, Kathy akhirnya hanya
jadi perantara agar Tommy dan Ruth bisa pacaran lagi. Ruth dan Tommy tetap
bersama sepanjang waktu mereka yang tersisa selama di Hailsham.
Kelebihan :
Buku ini dapat memukau
para membaca dengan kisahnya yang sangat menakjubkan. Klon yang dibuat bukan
hanya untuk donor melainkan bisa bersaing, berpikir, bahkan merasakan perasaan
layaknya manusia, membuat novel ini semakin menarik.
Kekurangan :
Cerita dalam novel ini
sangatlah fiksi.
Kesimpulan & Saran
:
Buku ini sudah memiliki
cerita yang sangat bagus, cerita yang menarik serta alur dan bahasa yang sangat
mudah dipahami. Namun buku ini akan lebih menarik jika ada seri selanjutnya.
Hans Christian Kurniawan
X-MIA-1